Cheater~_Sob4T
Di
Surabaya, belasan siswa mengaku melihat hewan kecil yang sedikit lebih
besar dari nyamuk. Mereka melihatnya saat akan mengambil barang dari
laci. Dan ternyata sudah ada ratusan Tomcat yang berada di ruangan kelas
mereka. Warga apartemen Eastcoast juga menjadi sasaran serangan
Tomcat. Mereka menderita dermatitis akibat serangan hewan kecil ini.
Ditambah lagi Broadcast Massage yang disebar oleh pengguna Blackberry
serta para Tweeps yang mengatakan bahwa hewan ini jauh lebih beracun
dari ular kobra. Benarkah?
Ya, benar memang ada serangga yang dinamakan Tomcat atau Kumbang Paedus.
Juga benar adanya jika dikatakan hewan ini memiliki racun yang bisa
disemprotkan jika bersentuhan dengan kulit manusia. Namun, tidak perlu
begitu khawatir karena racun Tomcat hanya menyerang bagian kulit luar
saja, tidak sampai ke jaringan syaraf yang bisa mematikan, meskipun
kadarnya memang 12 kali lebih ampuh dari bisa kobra. Dahulu, racun
tomcat yang disebut ini digunakan untuk membakar kutil.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika
timbul gejala pada kulit seperti gatal atau iritasi, rasa terbakar, dan
kulit yang memerah, segera cuci bersih menggunakan sabun. Hal itu perlu
dilakukan untuk menetralisir kadar racun supaya tidak menyebar. Jika
gejala sudah semakin parah, gunakan salep Hydrocortisone 1 persen, atau
salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau
dengan salep Acyclovir 5 persen. jika sudah infeksi, bisa dengan
antibiotik. Disarankan untuk tidak menggaruk bagian yang terinfeksi,
karena racun bisa berpindah ke bagian kulit yang lain. Juga hindari
sinar matahari untuk menghindari bekas luka yang menghitam.
-----------------------------
Tomcat tidak mengigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan
otomatis bila bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia.
Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya ini pada
benda-benda seperti baju, handuk, atau benda-benda lainnya.
Dalam tubuh Tomcat, terdapat cairan yang diduga 12 kali lebih mematikan
dari bisa ular kobra sekalipun! Cairan hemolimf atau toksin ini disebut
sebagai aederin.
Serangga Tomcat otomatis akan mengeluarkan cairan apabila terjadi
sentuhan atau benturan dengan kulit manusia secara langsung. Bisa juga
dengan sentuhan tidak langsung melalui handuk, baju atau alat lain yang
tercemar oleh racun tomcat tersebut. Itu sebabnya, jika sudah terkena
dermatitis otomatis seperti seprei dan uba rampe-nya, handuk maupun
alat-alat yang disinyalir terkena racun tomcat harus dibersihkan.
Bersentuhan dengan kumbang ini saat merayap atau tidur, menghancurkannya
pada badan atau mengosok dengan jari yang kotor akan menyebabkan
konjunktivitis dan penyakit kulit yang teruk yang dikenali sebagai
‘:dermatitis linearis’:, ‘aederus (kumbang rove/ staphylinidae)
dermatitis’:.
Jadi berhati-hatilah jika sobat sekalian bertemu atau melihat Serangga
Tomcat ini. Sebaiknya segera basmi dengan racun serangga atau jika nggak
mau repot, pukul saja pakai sandal tapi ingat jangan sampai terkena
cairan dari serangga Tomcat karena cairan serangga tomcat itulah yang
beracun.